Suara Jiwa| [Seonggok raga yang mulai lusuh]

Malam… Begitu kelam, tak satu bintangpun terlihat menghiasi malam. Sepi.. Tak terdengar suara berisik kendaraan bermotor seperti biasanya. Yang ada hanya suara jangkrik yang mengkirik ke telinga sampai membuat otak berderik seperti suara ular derik. Perlahan pikiran pun mendelik ke arah pelik yang semakin berkelit. Sudah hampir siang rupanya pikirku. Lalu aku bergumam sendiri, ini bukan tentang matahari yang meninggi, bukan juga tentang jam yang menunjukkan perputaran hari, bukan juga tentang hari yang selalu berganti. Tetapi tentang waktu yang sudah ditentukan, juga tentang hidup dan masa kehidupan. Aku melihat daun yang menguning jatuh dari tangkainya dan melayah kehadapanku, aku mengambilnya dan mulai berbicara pada batinku. “Seperti inilah kehidupan ini, ketika raga tak lagi kuat dan jiwa mulai lusuh, maka kaupun akan jatuh dan tergeletak di tanah dan menjadi layu”