Segores Tinta Buat Sinabung.


Oleh : Elias Barus (Mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen)
Sinabung yang dulu megah dan perkasa
Mengapa hari ini engkau berbeda ??
Isak tanggis menjerit kau tinggalkan
Panik yang kau berikan
menghantui hari-hari saudara kami.
Engkau bangkit dari sunyi
Tanpa kata permisi
Lalu meningalkan luka yang teramat dalam
Pohon rindang yang sejuk
Kini hilang akibat larvamu yang keji
Rumah yang dibawahmu
Kini lenyap ditelan bebatuanmu
Kumohon bersahabat lah…
Aku tak ingin lagi mendengar jeritan tanggis saudaraku.
Aku tak ingin lagi saudaraku terharu dan terbalut dalam luka
Aku mohon berhenti menyakiti.
Agar saudara ku dapat mengabdi kepada ibu pertiwi.
Dan melalui aktifitas tanpa kata panik