Mengusulkan Bertani Padi Apung di Danau toba
Latarnews.com- Danau toba adalah salah satu kebanggaan masyarakat di Tanah Sumatera Utara. Dengan pancaran alam nan Indah yang tercermin di kilauan biru danau toba bukan tidak mungkin kalau danau toba menjadi salah satu objek wisata yang sangat terkenal di Indonesia bahkan di Dunia.
Dengan sumber daya alam sekaliber danau toba hal ini seharusnya dapat menjadi suatu ladang uang yang bisa menyejahterakan masyarakat danau toba
Namun pada kenyataannya danau toba sekarang ini bukanlah ladang uang bagi masyarakatnya melainkan suatu bak mandi, bak mandi terbesar di Indonesia yang hanya dipakai untuk diambil airnya untuk keperluan MCk ( Mandi Cuci Kakus).
Kita tidak pernah tau apa atau siapa yang salah disini. Apakah Dinas Pariwisata yang kurang baik dalam pengelolaannya atau bisa saja masyarakat danau toba sendiri yang kurang menghargai danau itu. Namun pada Intinya bahwa ada yang salah dengan sistem pengelolaannya, Bahan bule di danau toba saat ini bagaikan orangutan yang sudah hampir punah dan haru dilindungi.
Banyak warga yang lantang menyampaikan pendapat untuk mengembalikan danau toba sebagai “aek natio “ dan menolak program keramba ikan yang sedang berlangsung saat ini sebagai sumber mata pencaharian sebagian penduduk namun tidak pernah memberi solusi yang tepat agar danau Toba tetap bersih dan si tukang keramba dapat menyambung kehidupan dan perekonomiannya.
Pada kenyataannya bahwa harus ada suatu inovasi yang dilakukan untuk mengubah semua hal yang kita anggap salah ini dan menambah suatu daya tarik yang bisa menambah warna wisata di Danau Toba. Hal yang ingin saya Sampaikan disini adalah suatu program Padi Apung.
Padi apung dilahan yang kena banjir
Program ini sebenarnya pertama kali saya tau dan saya lihat terdapat pada salah satu desa dii kecamatan padaherang,pangandaran,jawabarat Sedikit beruntung pernah melaksanakan program KKN disini. Dulu ketika saya ada didesa itu seorang ketua kelompok tani yang mengembangkan program padi apung itu berpesan untuk saya agar dapat menyuarakan Program padi apung ini di tanah kelahiran saya sumatera utara dan saya pikir danau toba adalah suatu wadah yang tepat untuk dicoba pelaksanaannya melihat bahwa danau toba adalah suatu lahan yang berpotensi. Mengapa danau toba layak untuk coba dilakukan penanaman padi apung hal ini dikarenakan padi apung memerlukan tempat yang merupakan genangan air.
D Hutagaol bercerita Sedikit tentang padi apung bahwa padi apung pada awalnya dikembangkan di desa ciganjeng dilatarbelakangi oleh suatu bencana banjir yang selalu melanda desa mereka khususnya lahan pertaniannya. Sebagian besar dari mereka bermata pencaharian sebagai petani hal ini membuat mereka terus berupaya memanfaatkan lahan pertanian mereka agar bisa di manfaatkan walaupun banjir melanda. Hingga pada akhirnya terbentuklah suatu kelompok Taruna tani dengan nama Taruna Tani Mekar bayu bekerja sama dengan Ikatan Petani Pengendali Hama terpadu Indonesia ( IPPHTI) Teknologi ini cukup sederhana, yaitu dengan menggunakan rakit yang dibuat dengan bambu atau paralon dan diberikan sabut kelapa, jerami, dan tanah. Hal inilah yang membedakan padi apung dengan sistem penanaman konvensionalpada umumnya.
Miniatur padi apung
Beberapa bulan lalu, padi apung membawa hasil yang mengembirakan. Warga berhasil menanam padi varietas IR 64 dengan pola tanam tunggal, dan menggunakan bahan-bahan organik sebagai pengganti dari pupuk anorganik. Hasil panen perdana menghasilkan 6,4 ton per hektar.
Namun ada hal yang harus ditekankan disini yaitu penggunaan bahan bahan organik organiksebagai pengganti pupuk anorganik untuk mencegah tercemarnya danau toba dari bahan bahan kimia. Namun hal ini harus diuji lebih lanjut apakah kedalaman dan kadar air di danau toba cocok untuk padi apung? Dan didaerah danau toba manakah yang cocok dilakukan penanaman padi apung? Hal ini sangat layak dicoba untuk dilakukan mengingat padi apung ini hanya ada 1 di Indonesia bahkan dunia yaitu didesa ciganjeng bukan tidak mungkin danau toba menjadi sarana untuk menunjukkan salah satu hasil kekreatifan anak bangsa ini ke dunia.
Selain mendapatkan hasil panen hal ini juga akan menjadi salah satu objek wisata di danau toba dan mudah-mudahan dapat mendorong kepopuleran danau toba bagi para wisatawan lokal maupun asing. Untuk kelanjutan dari program ini “Pak bos” begitu panggilan saya untuk ketua taruna tani mekar bayu siap membantu pelaksanaan percobaan apabila hal ini menarik dan akan dilakukan.
Iwan fals pernah berseru lewat lagu wakil rakyat “ suara kami tolong dengar,lalu sampaikan” saya hanya punya kemampuan menyerukan lewat media sosial ini karena saya hanya rakyat jelata yang terlahir bisu tak punya pita suara dihadapan telinga para penguasa. Tuhan mememberkati
FpM