Mengenang Riyanto, Banser NU Sang Pahlawan Penyelamat Natal

Sembilan Belas (19) tahun lalu, Riyanto Anggota Banser Nahdlatul Ulama gugur Saat Menjaga Gereja Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer di Mojokerto.
Perayaan Malam Natal Yang hikmah mendadak Berubah Riuh. Ratusan jemaat di gereja itu berhamburan menyelamatkan diri. Tepat pada 24 Desember tahun 2000 pukul 20:30 WiB Sebuah paket Berisi bom meledak di depan Gereja Eben Haezer.
Malam itu Menjadi Malam terakhir bagi Riyanto sang pahlawan kemanusiaan. Riyanto yang merupakan BANSER NU unit pendukung cabang Kabupaten Mojokerto membantu pengamanan malam Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur. Saat ibadah Malam Natal dimulai, Jemaat Tiba-Tiba Jemaat dikejutkan penemuan bungkusan mencurigakan dalam kantong kresek Sebuah tas Berisi bungkusan mirip kado di deretan kursi Jemaat.
Tanpa banyak bicara Riyanto segera membawa bungkusan itu keluar gereja demi menyelamatkan seluruh isi gereja. Beberapa detik sebelum bom meledak, Riyanto masih sempat mengucapkan sekencang mungkin meminta jemaat untuk tiarap. Sayangnya, ketika Riyanto hendak membuang bom itu ke parit, bom Sudah meledak. Pria 25 tahun itu terpental hingga 30 meter dalam keadaan hancur dan sulit dikenali.

Riyanto Adalah contoh Nyata Umat Beragama Yang kaya akan Nilai Kemanusiaan. Ia juga membuktikan bahwa perbedaan itu tidak menjadi penghalang untuk tetap berbuat kebaikan bagi siapa pun meski mengorbankan nyawanya.
Karena itu, tak berlebihan Riyanti disebut Pahlawan Kemanusiaan. Hampir 19 Tahun Peristiwa mengharukan Berlalu, namun kisahkepahlawanan Riyanto takkan hilang dari ingatan Banyak orang.
(Es-05)