HOT

Medan : DPP GMNI Bidang Politik Mengukutuk Keras Oknum Yang Mengkapitalisasi Mahasiswa Untuk Turun Aksi di Massa Pandemi

Situs Berita Online Latarnews

Latarnews.com_ Medan (29/7/2021)-Maman Silaban selaku Ketua DPP GMNI Bidang Politik mengutuk keras Oknum yang sedang mengkapitalisasi masa aksi mahasiswa untuk melakukan aksi dimasa Pandemi COVID-19.

Maman Silaban yang juga merupakan warga Kota Medan tersebut menyampaikan bahwasanya ada prinsip dasar dikalangan mahasiswa yang tidak boleh dilanggar, yaitu Idealisme.

“Idealisme seorang mahasiswa itu harus terawat sejak dalam pikiran, kalau itu sudah terawat maka dia tidak akan mudah diperalat bahkan dikapitalisasi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” Tegas Mahasiswa Pascasarjana IPB itu.

Maman Silaban yang juga merupakan alumni Fakuktas Pertanian USU ini juga berpesan kepada mahasiswa agar memiliki sense of crisis dan sense of belonging di masa pandemi COVID-19 sedang melanda tanah air Indonesia.

“Sense of crisis mahasiswa harus ada dikala negara ini sedang dilanda musibah apalagi pandemi, harusnya mahasiswa millennials hari ini bisa bergerak dimedia sosial untuk mensosialisasikan pentingnya merawat imun tubuh sebagai salah satu cara untuk bisa survive dari Pandemi COVID-19 dan itu semua tidak memerlukan uang keluar karena semua aktifitas sehari-hari millennials rata-rata menghabiskan 2,5 jam dari harinya di media sosial,” Terang Maman Silaban.

Menyambung ajakannya agar mahasiswa untuk tidak turun aksi kejalan di masa pandemi COVID-19, selain akan menciptakan kerumunan masa, Maman mengingatkan pentingnya sense of belonging dikalangan mahasiswa untuk tetap solid dan empati kepada masyarakat menengah kebawah yang mana saat ini terdampak wabah pandemi COVID-19.

“Sense of belonging harus didapatkan mahasiswa dari masyarakat, itu bilamana mahasiswa bisa langsung memberikan dampak real kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan, contohnya saya respect sama mahasiswa di Kota Medan yang punya inisiatif untuk membuka dapur umum, membagikan nasi dan sembako hasil dari gotong-royong bersama, itu sederhana tapi sangat bermanfaat bagi mereka yang kesulitan untuk makan dikondisi saat ini,” Jelas Maman Silaban yang juga merupakan mahasiswa perantauan asal Medan.

Kedepan, mahasiswa harus bisa menjembatani kebutuhan masyarakat kepada stakeholders terkait.

“Dikondisi pandemi COVID-19 saat ini dibutuhkan aksi nyata mahasiswa untuk mentabulasi jumlah masyarakat disekitarnya yang masih kesusahan dalam menyambung hidup dan survive dari COVID-19 daripada turun kejalan untuk menyampaikan tuntutan pribadinya selain kurang mendapatkan empati masyarakat, ini riskan terhadap oknum-oknum yang ingin mengkapitalisasi gerakan kawan-kawan mahasiswa demi kepentingan pragmatisnya,” Tutup Maman. (red)

Tinggalkan Balasan