HASIL DISKUSI PUBLIK,TANGGAPI KESEMRAUTAN PD PASAR SIDIKALANG

Situs Berita Online Latarnews
Foto bersama Wakil ketua DPRD Dairi, Wanseptember Situmorang SH, tanggapi kesemrawutan PD Pasar Sidikalang.

SIDIKALANG.Latarnews.com- Suasana diskusi publik dengan thema Fit anda Proper Test Menakar Dirut PD Pasar Sidikalang. Minggu (22/12) di Ofal Cafe Sidikalang. (Fito Tigasisi/Kim’sh)
Dairi (TIGASISI) – Wakil ketua DPRD Dairi, Wanseptember Situmorang SH, tanggapi kesemrawutan PD Pasar Sidikalang. Menurut Wansep, PD Pasar Sidikalang memang sudah harus dibenahi supaya dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan fungsi pasar. Demikian disampaikannya, Minggu (22/12) di Ofal Cafe, Panji Sibura-bura, Kabupaten Dairi, pada saat diskusi Publik yang diadakan Media Tigasisi.info, dengan thema Fit and Proper Test, Menakar Dirut PD Pasar Sidikalang.

“Sebagai wakil rakyat, perspektif saya juga harus perspektifnya masyarakat dan dalam hal ini sebagai pengguna dan pelaku (pedagang). Menurut saya, Dirut PD Pasar yang akan memimpin Pasar Sidikalang sudah harus yang mengerti tentang bagaimana mengelola dan memberikan solusi terhadap Masalah yang dihadapi Pasar Sidikalang belakangan ini. Selain itu, pemimpin PD Pasar selanjutnya harus memahami keberadaan setiap institusi, lembaga dan badan usaha yang ada di Dairi adalah untuk kepentingan umum, yaitu terkait dengan pelayanan, jadi hasil-hasil pertanian masyarakat kalau bisa semua harus bisa dikonversi menjadi punya nilai ekonomis dan kegiatan tersebut bisa terjadi di pasar, dimana PD Pasar bukan hanya ruang (komersial), tapi aktor (kontributif),” ujarnya.

“Ditambahkannya, kontribusi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi paling besar berasal dari sektor pertanian, untuk itu strategi untuk memanajemen arus barang (hasil pertanian) masyarakat harus prioritas termasuk dengan instrumen pasar. “Selama ini, masyarakat kita sebagai pelaku usaha atau pedagang, sedangkan Pemerintah selama ini, hanya cenderung butuh uangnya dan retribusi saja. Saat ini, ditren yang berbeda, Pemerintah harus dibalik cara pikirnya, Pemerintah harus mampu memanajemen dan membuat standar pelayanan pasarnya,”. Ucapnya.

Masih dalam penuturannya, Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) jangan hanya membahas soal bussines dan tidak melulu untuk peningkatan penerimaan daerah, namun melaksanakan pelayanan umum dalam bidang pengelolaan area pasar, membina pedagang pasar, ikut membantu stabilitas harga dan kelancaran distribusi barang dan Jasa. Selain itu, PD Pasar Sidikalang yang masih pasar tradisional harus diubah menjadi pasar modern sehingga Pasar bisa teratur dengan baik.

“Kalau ditanya kepada masyarakat pengguna Pasar, Pasar Sidikalang masih terkesan tradisional, dimana jalanannya becek, macet, aroma tidak enak, parkir tidak teratur dan beberapa hal lainnya. Selain itu, masyarakat yang membawa/menjual hasil pertanian juga tidak ada pegangan (pasrah) kecuali dari pihak pengepul atau swasta, termasuk soal penentuan kualitas dan harga ekonomis. Hal tersebut pasti membuat hasil jualan para pedagang menjadi banyak minusnya,” imbuhnya.

lebih lanjut, Wansep menjelaskan bahwa soal transparansi juga harus dibenahi. Dimana selama ini, pedagang akan keberatan jika ada kutipan-kutipan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, karena pedagang hanya mengharapkan hasil penjualan untuk perputaran barang. Selain itu, Wansep juga berpesan agar PD Pasar bukan hanya mengurusi pasar Sidikalang, namun Pasar-Pasar di Kecamatan juga harus diurus dan diperhatikan, terkusus Pasar Sumbul yang menjadi akses masuk beberapa Kabupaten dan lintas Nasional.

“Semua harus terbuka dan transparan, sehingga pedagang dengan nyaman datang ke pasar. Selain itu, secara pengelolaan dan manajemen modern kita atas nama rakyat pasti sepakat. sehingga yang juga kita ingin dengarkan adalah konsep manajerial (ilmu modern) dari calon direksi. Pola pendekatan terhadap pedagang, menata pedagang secara adil dan bermartabat dengan komunikasi aktif, partisipatif dan memberi solusi.
direksi harus mengerti strategi marketing dan mengoptimalkan aset, sehingga aset produktif dan memberi nilai tambah, artinya tidak melulu untuk target pemasukan menekan para pedagang,” katanya.

Masih penuturan Wansep, beberapa PD Pasar yang marketingnya bagus, dilirik oleh perusahaan-perusahaan waralaba seperti bran Robinson, Ramayana dll menyewakan tempat, sehingga menopang pendapatan PD Pasarnya. Dikatakannya, Dairi memang belum menginginkan brand-brand tersebut masuk, demi memproteksi pedagang kita, namun dari sisi marketingnya perlu diadopsi.

“Harapan kita minimal aktivitas bisa terkonsentrasi di areal PD Pasar Sidikalang, sehingga lebih mudah dikontrol, mudah dikelola, mudah dibenahi secara fisik dan non fisik hal tersebut melihat luasan dan aset pasar Sidikalang cukup memadai. Selain itu, keberlanjutan dan kontinuitas pelayanan, kita berharap segala aktivitas dari pengelola bisa diprediksi, misalnya jam kebersihan, jam tutup, jam buka dan hal-hal lainnya, sehingga aktivitas transaksi nyaman dan tidak terganggu. Demikian pandangan dari saya atas nama masyarakat Dairi, sehingga siapapun yang menjadi direksi, baik itu dirut dan direksi lainnya mampu mengelola aset yang menjadi pusat aktivitas perekonomian di Kabupaten Dairi tercinta,” tutup Wanseptember.

(FpM)

Tinggalkan Balasan