DPC GMNI Pematangsiantar mengecam keras intimidasi yang dilakukan oleh oknum saat kongres GMNI XXI Kemaritiman Ambon

Latarnews-Kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang berlangsung di kota Ambon pada Kamis (28/11/2019) dinilai lebih mengutamakan kecurangan dan kekerasan, intimidasi sampai ke baku hantam.
Ketua DPC GMNI Pematangsiantar Bung Samuel Tampubolon mengatakan bahwa kericuhan ini terjadi karena ada beberapa cabang yang sudah di sah kan sebagai peserta tidak dikasih masuk ke forum oleh panitia kongres sementara verifikasi peserta dan peninjau sudah selesai dan sudah di sahkan bahwa mereka sebagai peserta di pleno sebelumnya.
Kami menduga ini adalah bagian dari strategi untuk melemahkan mental dan psikologi kawan-kawan agar Calon Ketua Umum yang mereka usung bisa melenggang dengan nyaman tanpa ada ganguan melalui cara mengintimidasi peserta kongres.
“Marilah kita menjaga Persatuan dan Kesatuan GMNI melalui musyawarah mufakat, tanpa adanya kekerasan dan intimidasi. Biarkan peserta Kongres Merdeka dalam berfikir, bertindak dan menyuarakan kebenaran demi membangun GMNI dan bangsa” ujar Bung Samuel.
Bung Lundu Parhusip Sekretaris DPC GMNI Pematangsiantar juga menyampaikan harusnya di ajang kongres ini kader-kader GMNI bertarung adu gagasan-gagasan besar dengan menggunakan fikiran dan akal sehat bukan melalui adu fisik.
“Nantinya kader GMNI akan sama-sama merumuskan pemikiran- pemikirannya dalam sidang- sidang komisi baik di komisi organisasi, komisi kaderisasi, komisi politik demi kemajuan GMNI dan bangsa yang kita cintai ini” ujar Bung Lundu.
DPC GMNI Pematangsiantar menghimbau “Mari kita jaga organisasi besar ini dan tetap menggelorakan semangat gotong royong demi tercapai nya GMNI dan Indonesia yang di cita-citakan”.
Merdeka…