Cerpen|Torehan Kenangan Pahit [Lalu Berlalu]

Situs Berita Online Latarnews
Ilustrasi

Sore itu, dia menemui aku disebuah ruangan, lalu menyapaku dengan senyum termanisnya, aku terdiam, aku diam dan aku membisu tapi aku tidak bisu. Tiba-tiba dia kemasukan setan entah setan apa itu tapi menurutku dia memang kemasukan setan wajarlah ku bilang dia kemasukan setan karna tiba2 marah, lalu menangis lalu marah lagi, aneh sekali menurutku. Dia berbicara seperti ayam betina yang sedang mencari tempat untuk bertelor. Suaranya semakin meninggi mungkin karena ia melihatku tidak mengacuhkanya berbicara. wajar saja, memang aku tidak menghiraukanya, apalagi mendengar. Aku diam, aku membisu karena benakku sedang berjalan-jalan menyusuri kenangan pahit yang pernah ia torehkan di diriku bahkan sampai ke yang manis, kenapa aku tidak mendengarnya,? Yah.. dialah penyebabnya. dia pernah membuatku sangat yakin bahwa dia adalah gadisku, lalu dengan mudah pula ia pergi dengan orang lain. dia tidak pantas lagi untuk ku dengar. Aku tersadar dari khayalan kilas balik kisah itu sayangnya yg mendominasi adalah rasa perih, setelah sadarku aku mendengarnya masih berbicara dengan suara yang agak keras tapi tertahan, belum lelah juga rupanya pikirku tentu tidak aku ungkapkan, ah kekantinlah aku menikmati secangkir kopi beserta rokok. Sambil kuraih tas ranselku yang aku letakkan di kursi samping dudukku, lalu tanpa rasa bersalah aku meninggalkan ruangan itu termasuk dia tanpa pamit. Kekecewaanku terlalu besar seruku dalam hati lalu aku berlalu dari hari itu

Tinggalkan Balasan