Astina : Jumlah Kasus Positif Covid 19 di Jakarta Melonjak Drastis.

Situs Berita Online Latarnews

Berita melonjak tajam jumlah penderita positif Covid 19 di Jakarta tidak mengagetkan. Sejak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta memang tidak ada perubahan penurunan penderita Covid 19. Menurut data dari media massa disampaikan bahwa kasus positif Covid-19 di Jakarta melonjak tajam, Sabtu (16/5/2020). Pada hari Sabtu itu ada 116 kasus baru, dengan demikian, total positif Covid-19 mencapai 5.795 kasus. Padahal, sehari sebelumnya (Jumat 15/6/2020) hanya ada penambahan 62 kasus positif Covid-19 di Jakarta.
Terus meningkat dan meningkat tajam karena Anies Baswedan selaku gubernur Jakarta dan aparat pemprov Jakarta memang tidak buat apa-apa, tidak kerja apa-apa untuk mengatasi penyebaran Covid 19. Justru Anies terlalu sibuk konfrensi pers dan mengeluarkan dugaan-dugaan angka kematian dan angka Covid 19 di Jakarta itu yang 6.000 orang lah. Selanjutnya mengatakan 80.000 orang lah seharusnya. Sayangnya media massa begitu saja menangkap tanpa menggali lebih dalam sumber angka dugaan Anies tersebut.

Memang target Anies adalah meningkatkan penderita Covid 19 di Jakarta agar terus bisa menodong uang dari pemerintah pusat dan memaksa presiden Jokowi melakukan lock down (karantina wilayah) terhadap Jakarta. Lihat saja jalan raya di Jakarta tetap ramai, pusat kegiatan masyarakat seperti pasar dan toko-toko, perkantoran yang seharusnya tutup tetap buka. Bahkan di semua tempat itu tetap terjadi kerumunan orang termasuk di kampung-kampung. Sejak hari Sabtu 16 Mei 2020 beredar video terjadi kerumunan orang di Pasar Tanah Abang tanpa mengindahkan potensi penukaran serta penyebaran Covid 19 dan tidak ada pengawasan aparat pemprov Jakarta berhari-hari.

Soal perkara orang positif Covid 19 memang Anies targetnya terus menambahkan. Sementara untuk bantuan sosial, seperti sembako kepada masyarakat dari pemerintah pusat terus dikorupsi, dikurangi jumlahnya dan salah sasaran dengan data amburadul. Begitu pula soal mengawasi dan penegakan PSBB tidak jalan, hanya terus suhu bikin konferensi pers dan pencitraan seolah kerja padahal tidak. Agar terlihat kerja, Anies sibuk bikin pergub 41 tahun 2020 yang memaksa sanksi penegakan pelanggaran PSBB padahal salah kaprah seolah Persa. Begitu pula Minggu lalu membuat Pergub 47 tahun 2020 yang melakukan lock down kota Jakarta di tengah pelaksanaan PSBB. Kalaulah Anies dan aparat pemprov kerja maka bisa jadi jumlah kasus positif Covid 19 akan menurun. Melihat terus meningkatnya kasus positif Covid 19 menandakan Jakarta akan terus bermasalah dengan pandemi ini. Entah sampai kapan Jakarta terus dihantui ketakutan pandemi Covid 19. #jakartaterserahaniesaja deh mau diapakan. Wong warga Jakartanya diam aja dan baik hati, menerima dengan lapang dada.

Jakartaterserahaniessaja

Tinggalkan Balasan