Teknik Pukulan Terkuat dalam Padel, Butuh Keahlian Superstar

 

Popularitas Olahraga Padel di Indonesia

Olahraga padel kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Padel adalah olahraga yang menggabungkan elemen tenis dan squash. Banyak kalangan muda maupun para artis sering membagikan momen bermain padel melalui media sosial. Awalnya, olahraga ini berasal dari Meksiko. Lapangan padel memiliki ukuran 10×20 meter, yang lebih kecil sekitar 25 persen dibanding lapangan tenis.

Meskipun terlihat santai, padel memiliki teknik-teknik khusus yang harus dikuasai. Salah satu pukulan yang dianggap paling sulit adalah pukulan bandeja. Teknik ini membutuhkan latihan intensif dan koordinasi yang baik.

Perbedaan Padel dengan Tenis

Pada permainan padel, lapangan biasanya berbentuk persegi panjang dengan dinding kaca dan pagar kawat di sekelilingnya. Di Indonesia, organisasi resmi untuk padel telah dibentuk, yaitu Pengurus Besar Padel Indonesia (PBPI), yang berada di bawah naungan KONI Pusat. PBPI berharap bisa memperkenalkan padel kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui PON 2024 Aceh-Sumatera Utara.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan olahraga ini. Ketua Umum PBPI, Galih Kartasasmita, menilai bahwa padel memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional. Hal ini dikarenakan padel masih relatif baru di Asia, khususnya di Asia Tenggara.

Secara umum, padel dan tenis memiliki beberapa perbedaan. Raket padel tidak memiliki senar dan biasanya lebih kecil serta ringan dibanding raket tenis. Raket tenis memiliki panjang maksimal 29 inci (73,66 cm) dan lebar maksimal 12,5 inci (31,75 cm). Bola tenis memiliki diameter 65 mm dengan berat 42 gram, sementara rebound-nya berkisar antara 0.95 hingga 1.10.

Lapangan tenis memiliki bentuk persegi panjang dengan permukaan datar dan rata. Tenis bisa dimainkan di lapangan terbuka yang luas. Sementara itu, padel menggunakan lapangan yang lebih kecil dan tertutup. Ukuran standar lapangan tenis adalah 23,77 m dalam dan 8,2 m lebar untuk single, sedangkan untuk double, lebarnya 10,97 m.

Perbedaan Pola Permainan

Dalam hal pola permainan, padel lebih sering dimainkan secara ganda (double). Sementara itu, tenis bisa dimainkan baik secara tunggal (single) maupun ganda. Permainan padel menuntut pemain untuk aktif bergerak ke depan mendekati net agar bisa mematikan bola. Sebaliknya, tenis memungkinkan pemain tetap bertahan dan menyerang dari garis belakang.

Aturan dalam menentukan pemenang dalam padel mengikuti sistem yang mirip dengan tenis, yaitu 15, 30, dan 40. Pemain yang mampu memenangkan dua set pertama akan langsung dianggap sebagai pemenang. Jika skor mencapai 40-40, maka status deuce berlaku.

Teknik-Teknik Sulit dalam Padel

Dalam olahraga padel, terdapat beberapa teknik yang harus dikuasai. Salah satu yang paling menantang adalah pukulan bandeja. Teknik ini menyerupai gerakan pukulan mendatar seperti sebuah piring. Bandeja merupakan pukulan forehand pada bagian bawah bola, dengan tujuan menghasilkan putaran bola ke belakang atau backspin.

Pukulan ini menghasilkan bola rendah yang sulit dikembalikan oleh lawan. Bandeja melibatkan ayunan tangan yang mirip dengan smash, namun posisi dan titik kontak lebih rendah. Selain bandeja, ada juga teknik lain seperti smash dan volley.

Smash membutuhkan kekuatan dan presisi yang tepat, serta latihan dan koordinasi yang baik. Sementara itu, volley adalah pukulan cepat yang dilakukan di dekat net. Volley menjadi bagian penting dalam menyerang dan menciptakan tekanan pada lawan.

Menguasai bandeja, smash, dan volley adalah kunci untuk menjadi pemain padel yang efektif dan kompetitif. Ini menunjukkan bahwa di balik kesan santainya, olahraga padel menawarkan tantangan teknis yang mendalam bagi para pemainnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *