Kembali ke Tanah Kelahiran, Boy Thohir Siapkan Proyek Strategis di Majalengka
Pengusaha ternama asal Indonesia, Boy Thohir, menunjukkan perhatiannya terhadap tanah leluhurnya di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Dalam kunjungannya ke Pendopo Majalengka pada Sabtu (12/7/2025), ia memenuhi janjinya untuk menghadirkan sejumlah proyek strategis yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Proyek yang Akan Dibangun
Boy Thohir berencana membangun beberapa proyek penting di kawasan tersebut. Salah satunya adalah pembangunan dua bioskop, yang akan berada di Kecamatan Kadipaten dan kawasan eks Pasar Lama Majalengka Wetan. Bioskop ini diharapkan menjadi tempat hiburan yang ramah masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, ia juga merencanakan pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) dari depan pos hingga ke arah Gedung DPRD Majalengka. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan keselamatan pengguna jalan di wilayah tersebut.
Untuk membantu warga kurang mampu, Boy Thohir akan meluncurkan program bedah rumah sebanyak 200 unit. Setiap rumah akan mendapat bantuan senilai Rp25 juta. Pelaksanaan proyek ini akan melibatkan pemerintah daerah agar bisa berjalan secara efektif dan transparan.
Profil Singkat Boy Thohir
Boy Thohir, yang lahir pada 1 Mei 1965 di Bandar Lampung, adalah putra dari pasangan Mochammad Teddy Thohir dan Edna Thohir. Ia merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya dikenal sebagai pengusaha yang turut membesarkan Astra Internasional.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di University of Southern California, Amerika Serikat, Boy kembali ke Indonesia dan memulai karier bisnisnya. Meski awalnya ingin bekerja di perusahaan besar seperti IBM atau American Express, ayahnya menyarankannya untuk membangun usaha sendiri.
Pada 1991, Boy mencoba membangun perusahaan properti dengan mengembangkan apartemen di Kawasan Casablanca, Jakarta. Namun, bisnis tersebut mengalami kendala pembebasan lahan, sehingga akhirnya diambil alih oleh ayahnya.
Perjalanan Karier dalam Dunia Bisnis
Pada 1992, Boy memulai karier di industri tambang batu bara dengan bergabung di PT Allied Indo Coal di Sawah Lunto, Sumatra Barat. Ia memiliki saham sebesar 20 persen di perusahaan tersebut. Pada masa krisis ekonomi 1998, banyak mitra bisnis meninggalkan Indonesia, tetapi Boy tetap berjuang dan berkembang.
Selain itu, ia juga memulai bisnis di bidang keuangan dengan mengakuisisi perusahaan multi finansial PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) pada 1997. Perusahaan ini bergerak dalam penyediaan pembiayaan publik, terutama untuk pembelian sepeda motor Honda.
Pada 2005, Boy bersama Sandiaga Uno, Benny Soebianto, Theodore Permadi Rachmat, dan Edwin Soeryadjaya membentuk konsorsium yang membeli saham Adaro Energy dari New Hope, sebuah perusahaan asal Australia. Di bawah kepemimpinan mereka, Adaro Energy sukses melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2008 dan terus berkembang pesat.
Pengembangan Adaro Energy
Adaro Energy menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia dan salah satu produsen batubara terbesar di dunia. Produk unggulan perusahaan ini adalah batubara dengan merek Envirocoal, yang ditambang dengan konsep ramah lingkungan.
Pada akhir 2011, Forbes menempatkan Adaro Energy sebagai salah satu dari 50 perusahaan terbaik di Asia. Tahun 2013, Boy memperkuat investasinya dengan memborong saham perusahaan yang dipimpinnya sendiri.
Pada 2025, Boy Thohir resmi menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk pada periode 2020-2023.
Kekayaan dan Status
Berdasarkan catatan Forbes, Boy Thohir menduduki posisi ke-17 sebagai orang terkaya di Indonesia pada tahun 2024. Keberhasilannya dalam dunia bisnis telah menjadikannya sebagai sosok yang dihormati dan diacungi jempol oleh banyak kalangan.